Wanita Tangguh (2)
Dia ibuku
Dia saudaraku
Dia tetanggaku
Dia gadis-gadis mungil bertangan terampil
Terik matahari menyengat ubun-ubun
Tak menyurutkan langkahmu
Berebut selembar tembakau,
Seikat tusuk,
sebuah gelenteng
Wanita tangguh
jari-jarimu menari di atas tusuk
menggerakkan lembar demi lembar daun uang
Senja telah tiba
tapi engkau tetap duduk tersimpuh
menatap tumpukan daun-daun uang itu
menggelenteng dan memanggul tumpukan daun itu
demi selembar rupiah
Wanita yang tangguh
Kapan dia terhenti?
Siapa yang diserunya?
Wanita yang tangguh
Biarkan dia menyatu dengan peluh dan keluh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar