Catatanku
Senin, 24 Juni 2013
Kamis, 13 September 2012
Sabtu, 17 Maret 2012
Sabtu, 11 Februari 2012
Hadiah Bersyukur
Pada saat-saat ketika kita benar-benar ingin memiliki lebih banyak hal dalam kehidupan kita, kita harus memikirkan hal-hal yang telah kita miliki. Dengan melakukan hal itu, kita sering akan menemukan bahwa kehidupan kita telah penuh sampai berlimpahan.
Setiap hari Tuhan selalu memberikan anugrahnya kepada setiap hambanya. Mulai dari bangun sampai tidur lagi. Tetapi terkadang kita tidak menyadari betapa besar karunia yang diberikan tuhan untuk kita. Kita selalu tidak puas dengan apa yang sudah kita miliki. Inilah yang bisa menjadikan kita serakah dan ingin memiliki apa yang tak mungkin bisa kita miliki. Rasa syukur perlu kita panjatkan agar kita tahu betapa besar kasih sayang dan cinta Tuhan kepada kita. Semoga kita selalu menjadi orang yang bersyukur.. Amin.
Kamis, 09 Februari 2012
11 Februari 2012
Satu tahap sudah terlewati, 1,5 rumusan masalah juga sudah terjawab. Yang tersisa tinggallah uji coba. Baju toga sudah menantikan. Kini, prioritas utama adalah kelulusan. Semoga semua akan berjalan lancar sampai akhirnya semua itu akan tiba dan indah pada waktunya. Semoga Juni bisa menjawab semua keinginanku dan memberikan kebahagiaan padaku..... Juni telah lama menjadi sesuatu yang aku nantikan dan selalu ada dalam doaku....
Juni adalah penyemangatku untuk terus berusaha dan terus bekerja lebih baik lagi.
Jurnalistik
Depthnews |
Gedung House of Sampurna tampak dari depan |
yang dimiliki oleh keluarga Liem Seeng Tee‚ pendiri HM Sampoerna, sebuah pabrik rokok kretek besar yang membuat merk premium Dji Sam Soe dan beberapa merk rokok kretek lainnya. House of Sampoerna terdiri dari bangunan utama yang berbentuk auditorium dan juga dua bangunan lainnya yaitu rumah barat dan rumah timur. Bangunan utama tersebut sekarang digunakan sebagai museum, rumah timur digunakan sebagai cafe, dan rumah barat masih ditinggali oleh keluarga Sampoerna. Museum House of Sampoerna tidak seperti museum pada umumnya. Museum ini tampaknya juga berfungsi sebagai alat hubungan masyarakat serta ruang pamer bagi sejarah suksesnya sebuah bisnis keluarga.
Bangunan ini terdiri dari ruang bagian depan dan belakang. Dulu, di tahun 30-an, ruang depan ini dipergunakan sebagai tempat pertunjukan. Namun, sekarang dialihfungsikan jadi museum. Sementara bagian belakang, tetap menjadi pabrik rokok. Museum ini juga menampilkan koleksi proses pembuatan rokok ala Sampoerna, selain bercerita bagaimana sejarah dari PT Sampoerna.
Kebaya dan kain milik istri pendiri |
Bagian sebelah kiri di ruang pertama Museum House of Sampoerna memamerkan warung pertama yang dimiliki oleh sang pendiri, dua sepeda tua milik pendiri yang digunakan untuk berdagang arang dan alat transportasi selama menjadi buruh rokok di Lamongan. Tepat disebelah koleksi sepeda Liem Seeng Tee terdapat beberapa besek tembakau serta oven yang terbuat dari batu bata yang dipakai untuk mengeringkan tembakau oleh para petani tembakau di Lombok. Di depan dua sepeda antik itu terdapat beberapa besek dan beberapa karung cengkeh dengan berbagai jenis serta beberapa lukisan.
Seragam Marching Band beserta peralatannya |
Sebuah mesin cetak tua dipamerkan di salah satu sudut ruang utama Museum House of Sampoerna. Perokok Indonesia saat ini mungkin tidak sebanyak sebelumnya, secara persentase terhadap populasi total, namun tetap sangat bermakna dalam hal jumlah, dan merokok masih merupakan ritual hidup keseharian yang sangat penting bagi banyak orang.
Di lantai dua Museum House of Sampoerna, pengunjung bisa membeli kaos, hadiah dan cindera mata, serta bisa melihat dari balik dinding kaca yang besar ke sebuah ruangan produksi rokok kretek di lantai satu yang masih menggunakan alat manual. Semua rokok yang dihasilkan diproduksi oleh para pekerja yang kesemuanya perempuan yang berjumlah 234. Para pekerja ini selalu ditemani iringan musik tradisional selama bekerja. Setiap pekerja bisa memproduksi 325 batang rokok per jam. Pabrik dibuka setiap hari Senin sampai Sabtu dari pukul 06.00 sampai 15.00 WIB. (afiyah)
Pembandingan SWOT dengan AIDA+S
AIDA+S dan Perbandingannya dengan SWOT
A. Konsep AIDA+S
AIDA+S merupakan singkatan dari attention (perhatian), interest (tertarik), desire (keinginan), action (tindakan), dan satisfaction (kepuasan). AIDA+S merupakan salah satu konsep strategi pemasaran yang bisa diimplementasikan dalam dunia bisnis yang bertujuan untuk memberi kepuasan pada konsumen dan memberi keuntungan pada perusahaan. Konsep ini berlaku untuk setiap kegiatan bisnis yang dapat menarik hati konsumen. Konsep AIDA+S terdiri atas lima komponen yaitu sebagai berikut.
1. Attention
Pertamakali kosumen dihubungi atau ditawari oleh perusahaan tertentu sehingga muncul perhatian (attention) pada diri konsumen (Galaksi, 2009:1). Pada tahap perhatian (attention) perusahaan berusaha agar calon konsumen memperhatikan penawaran yang dilakukannya. Untuk mendapatkan perhatian dari calon konsumen wirausaha harus memperlihatkan sikap yang baik, tutur kata dan cara berpakaian yang menarik yang akan memberikan penilaian yang positif dari calon konsumen yang akan berpengaruh terhadap terjadinya jual beli. Namun, Khani menyebut huruf A dalam konsep AIDA+S sebagai aware. Menurut Khani (2009:1) langkah pertama dalam strategi pemasaran adalah konsumen harus menyadari atau tahu (aware) akan keberadaan sebuah produk.
Pertamakali kosumen dihubungi atau ditawari oleh perusahaan tertentu sehingga muncul perhatian (attention) pada diri konsumen (Galaksi, 2009:1). Pada tahap perhatian (attention) perusahaan berusaha agar calon konsumen memperhatikan penawaran yang dilakukannya. Untuk mendapatkan perhatian dari calon konsumen wirausaha harus memperlihatkan sikap yang baik, tutur kata dan cara berpakaian yang menarik yang akan memberikan penilaian yang positif dari calon konsumen yang akan berpengaruh terhadap terjadinya jual beli. Namun, Khani menyebut huruf A dalam konsep AIDA+S sebagai aware. Menurut Khani (2009:1) langkah pertama dalam strategi pemasaran adalah konsumen harus menyadari atau tahu (aware) akan keberadaan sebuah produk.
2. Interest
Interest adalah timbulnya minat konsumen terhadap barang yang sudah dia perhatikan (Galaksi, 2009:1). Sejalan dengan pendapat Galaksi, Khani juga berpendapat yang sama tentang interest (2009:1), yaitu setelah mengetahui segala sesuatu tentang produk itu akan timbul rasa tertarik (interest) pada diri konsumen. Pada tahap ini perusahaan berusaha meningkatkan perhatian calon konsumen menjadi minat dengan cara menciptakan suasana yang menyenangkan, mendengarkan, dan memahami kebutuhan konsumen.
Interest adalah timbulnya minat konsumen terhadap barang yang sudah dia perhatikan (Galaksi, 2009:1). Sejalan dengan pendapat Galaksi, Khani juga berpendapat yang sama tentang interest (2009:1), yaitu setelah mengetahui segala sesuatu tentang produk itu akan timbul rasa tertarik (interest) pada diri konsumen. Pada tahap ini perusahaan berusaha meningkatkan perhatian calon konsumen menjadi minat dengan cara menciptakan suasana yang menyenangkan, mendengarkan, dan memahami kebutuhan konsumen.
3. Desire
Menurut Khani (2009:1) adanya ketertarikan tersebut akan menimbulkan hasrat, keinginan (desire) konsumen untuk membeli dan menggunakan produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Pada tahap ini perusahaan harus dapat meyakinkan calon konsumen dengan menjelaskan keuntungan yang akan didapat calon konsumen apabila membeli produk yang ditawarkan serta kerugiannya jika tidak membeli produk tersebut. Hal-hal yang mempengaruhi keinginan membeli dari calon konsumen adalah faktor pendapatan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin dan lain lain.
Menurut Khani (2009:1) adanya ketertarikan tersebut akan menimbulkan hasrat, keinginan (desire) konsumen untuk membeli dan menggunakan produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Pada tahap ini perusahaan harus dapat meyakinkan calon konsumen dengan menjelaskan keuntungan yang akan didapat calon konsumen apabila membeli produk yang ditawarkan serta kerugiannya jika tidak membeli produk tersebut. Hal-hal yang mempengaruhi keinginan membeli dari calon konsumen adalah faktor pendapatan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin dan lain lain.
4. Action
Pada tahap tindakan (action) perusahaan harus dapat mewujudkan kebutuhan dan harapan konsumen dan memberikan keyakinan bahwa barang, jasa, dan ide yang dibeli merupakan langkah yang tepat yang dapat memberikan keuntungan bagi konsumen.
Pada tahap tindakan (action) perusahaan harus dapat mewujudkan kebutuhan dan harapan konsumen dan memberikan keyakinan bahwa barang, jasa, dan ide yang dibeli merupakan langkah yang tepat yang dapat memberikan keuntungan bagi konsumen.
5. Satisfaction
Pada tahap kepuasan (satisfaction) perusahaan harus dapat memastikan bahwa kualitas barang, jasa dan ide yang dibeli sesuai denga harapan konsumen.
B. Perbandingan AIDA+S dengan SWOT
Dalam marketing plan sebuah perusahaan harus melakukan beberapa kegiatan initi marketing plan yaitu sebagi berikut.
1. Analisa situasi lingkungan dan peluang pasar (SWOT).
2. Mengembangkan sasaran pemasaran.
3. Menetapkan stategi pemasaran.
4. Menciptakan taktik atau tindakan pelaksanaan.
Berdasarkan pernyataan di atas, terlihat bahwa sebelum menetapkan dan melakukan strategi pemasaran (AIDA+S), sebuah perusahaan harus mengetahui SWOT perusahaannya terlebih dahulu. Dalam marketing plan, hal pertama kali yang dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan analisa SWOT terhadap perusahaannya. Hal itu dikarenakan proses tersebut melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Analisa SWOT perlu dilakukan oleh perusahaan agar perusahaan tersebut bisa terus bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat dan perusahaan tersebut bisa memanfaatkan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Ketika SWOT perusahaan baik maka strategi pemasaran (AIDA+S) akan berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan serta kepuasan pada konsumen.
Strategi pemasaran AIDA+S bertujuan untuk memberi kepuasan pada konsumen dan memberi keuntungan pada perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan analisa SWOT yang matang sehingga bisa menciptakan produk yang menarik perhatian konsumen dan memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen serta bisa memberikan keuntungan pada perusahaan. Perusahaan juga bisa memanfaatkan kekuatan produk (strengths) dalam melakukan strategi pemasaran AIDA+S, misalnya perusahaan memanfaatkan kekuatan produk (strengths) untuk menarik perhatian (attention) konsumen, sehingga akan timbul minat (interest) pada diri konsumen, dan selanjutnya keinginannya untuk membeli produk itu (desire) semakin meningkat kemudian konsumen akan membeli produk yang ditawarkan (action). Dengan kekuatan yang dimiliki produk (strengths), konsumen pasti akan mendapatkan kepuasan (satisfaction) setelah menggunakan produk tersebut.
Sebuah perusahaan harus bisa memanfaatkan kekuatannya (strengths) untuk mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, harus bisa mengatasi kelemahannya (weaknesses), selanjutnya kekuatan itu (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada. SWOT dan AIDA+S perlu dilakukan secara berurutan dalam sebuah marketing plan yang baik. SWOT yang baik dari perusahaan akan menunjang keberhasilan strategi pemasaran AIDA+S. Dapat disimpulkan bahwa AIDA+S merupakan konsep stategi pemasaran produk yang digunakan perusahaan untuk memasarkan produknya. Sedangkan SWOT merupakan sebuah proses perencanaan produk.
Daftar Pustaka
http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=296&uniq=all, diakses 9 Desember 2012.
Khani, Ali Nurdin. 2009. Strategi Pemasaran dengan Konsep AIDA (Aware, Interest, Desire, and Action)(http://AIDA.html, diakses 7 Desember 2012).
Langganan:
Postingan (Atom)